Monday 4 June 2007

Finding a neverland

Senin, 4 Juni 2007
Assalamu'alaikum warahmatullah

Ini adalah surat ke-3 yang kutulis khusus untukmu
apa kabar?
sibuk dengan kerjaan, proyek, kuliah?
atau...
dakwah?

Tiap kali kuketik 'official letter' seperti ini
anganku berkelana ntah ke mana
mengira-ngira posisimu di mana
menebak-nebak figur dan kesibukanmu
dan kadang putus asa
bahwa ini hanyalah surat tak bertuan
yang mungkin tak pernah sampai kepadamu

Tentu...
hidup itu adalah seperti apa yang ada di benak manusia
dan aku pun berangan
bahwa saat ini...
Engkau sedang membaca
kata demi kata yang kutulis
dan berharap...
Engkau memahami
dan mengerti
dan bertindak...

Terkadang,
hati ini berontak dan bermain api
menantang diri memutus tali kesetiaan
kadang kesabaran ini teruji
bermain api
memutus tali kerinduan
kadang hati ini mencemaskan
bahwa mungkin,
dirimu bahkan tak pernah...
atau mungkin tak mempedulikan
kehadiranku

Terkadang,
di lorong dunia ini
aku merasakan
tak lebih dari sekedar
tulang rusuk yang hilang
yang bahkan,
dirimu pun tidak berkenan mencari
atau mungkin tidak peduli

Tentunya hatimu pun tergelitik senyum
saat membaca prolog suratku kali ini
mungkin dirimu pun bertanya-tanya
adakah berhubungan dengan surat sebelumnya
atau mungkin keningmu berkerut
dan mengingat-ngingat
surat mana yang pernah kutulis khusus untukmu :)
atau barangkali...
engkau membacanya lebih rileks
karena kali ini,
ada secangkir kopi atau susu di atas meja kerjamu
namun kadang aku bahkan menebak
bahwa suratku kali ini
akan membuatmu tambah penat
karena menambah beban pikiranmu

dan aku...
kali ini sangat mengharapkan kelapangan hatimu
sungguh mengharapkan keikhlasan...
serta keridhaanmu
untuk bersedia meluangkan waktu
mendengar keluh kesahku

Beberapa hari ini,
dan hari-hari sebelumnya
bahkan minggu dan bulan-bulan sebelumnya
Allah menghadiahkan mimpi-mimpi indah
terpaket menemani tiap jelang tidurku
cukup untuk menerbangkan angan tinggi ke awan
meluaskan keinginan sejauh mata memandang
dan menggetarkan diafragma hati
untuk kembali merenungi makna bahagia
dan jatuh cinta yang hakiki
kuterjemahkan semua
sebagai suatu hadiah pendidikan dari Illahi
suatu continues courses
yang sungguh sangat indah
menghidupkan hati
yang pernah dipaksa mati

Bahkan, masih kurasakan
genggaman erat sebuah tangan
yang pernah menyentuh jemari ini
dan mengucapkan janji
sehidup semati
di jalan Illahi Rabbi

Mungkin kini Engkau mulai merengutkan dahi
dan bertanya, tangan siapa?
mengapa? kenapa? dan bagaimana?
ataukah mungkin bukan tanya yang terbersit,
melainkan suatu rasa cemburu? :)
ah,
mungkin akan lebih tepat kalo surat ini berjudulkan 'pengakuan dosa'
karena banyak kisah yang ingin kuceritakan
yang mungkin akan sedikit menyakiti
atau menggores
integrity of your pride
tapi sungguh Engkau bisa menarik nafas lega
karena yang kuceritakan ini
hanyalah kisah-kisah
yang terjadi di dunia tak nyata
sebuah mimpi, a beautiful neverland

Mengapa kuceritakan?
aku akan menjelaskan semua
dan tentunya Engkau harus ekstra sabar
dan sungguh aku mengharapkan keridhanmu
untuk membaca surat ini...
sampai selesai

Suatu malam,
aku bermimpi
berjalan di atas bumi nan luas
di mana kau bisa menghirup udara segar dengan bebas
dan matamu bisa memandang langit nan indah
dan bisa kau rasakan
alam tersenyum ceria kepadamu
dan kudapati,
tangan ini tergenggam erat
dan tergandeng indah
terselimuti aura kebahagiaan
saat kulihat sosok
yang memegang erat jemari tanganku
berhiaskan wajah ramah
yang senantiasa tersenyum
dan menceritakan banyak kisah
menyusuri jalan panjang tak berujung
berlomba bersama waktu
'to walk... hand in hand'
menjalani watu bersama
kurasakan saat itu,
rasa bangga dan bahagia
dan kurasakan satu oase jiwa
bahwa saat berjalan di sampingnya
dan ketika kulihat senyum ramahnya
kurasakan diri ini lebih bermakna
dan saat lisannya berucap
dia bangga mendampingiku
maka sungguh kurasakan
diri ini lebih berarti
berharga

Dan mungkin Engkau pun sekarang bertanya,
siapa dia?

Aku...
terkadang merasa sangat berdosa,
jika memimpikan seseorang...
karena bukankah dunia mimpi berkorelasi dengan pikiran
dan pikiran berkorelasi dengan hati?
dan kadang aku sungguh mempertanyakan
kebersihan hati ini
bahwa mungkin terlalu banyak jelaga yang memoles
hingga aku pun tak diperkenankan
mengetahui keberadaanmu
bahwa mungkin aku belum lulus QC
hingga belum diperkenankan
bertemu denganmu

Namun,
dibalik itu semua
kadang bermain pula angan
bahwa dialah figurmu
hingga kadang kutanyakan pada Yang Kuasa
mimpi-mimpi itu...
adakah itu jawaban do'a-do'aku
bahwa aku ingin mengetahui adanya dirimu
apakah mimpi-mimpi itu
adalah bagian ta'aruf alam?
bahkan pernah kulirihkan dalam do'a

"Ya Allahu Rabbi... diakah imam itu...
bolehkah kini kuselipkan sebuah nama dalam do'a-do'aku
bolehkah kupinta kedekatan hati dengan izin-Mu Ya Rahman..."

dan aku,
kembali menatap matahari...
yang sudah mulai beranjak terbenam


Dan pada malam lain
ketika pernah kudengar lirih
janji yang terucap di tengah kegamangan jiwa
dan betapa itu telah menjadi oase tersendiri
menaburkan kesejukan hati
mengikis kejemuan diri
namun kembali kutanyakan
janji itu...
terucap indah
di dunia neverland
akankah itu nyata?

dan banyak lagi kisah lain
bertebaran di dunia mimpiku
mendidik halus
pemikiran kekanakanku
mengkritik halus
garis tipis kemanjaanku
dan menggrafier indah
rutinitas keseharianku
sungguh aku bersyukur pada Yang Kuasa
bahwa aku banyak belajar...
bahkan dari dunia mimpi
sebuah neverland

Adakah engkau penasaran isi mimpiku yang lain? :)
aku kerap merasa jemu dengan rutinitas
sering merasa bosan dengan keseharian
dan Allah Yang Maha Penyayang
menghiburku dengan mimpi-mimpi itu
adakah engkau ingin tau?

Banyak malam, ketika aku diajari
cara tepat menimang bayi
bahkan menyusui
pernah pula kurasakan sesak karena mengandung
mungkin Engkau mengerutkan dahi lagi
atau mungkin tersungging senyum?
tapi sungguh aku sering memimpikan hal-hal seperti itu
ah, mungkin karena saat itu...
dekat-dekat hari ibu nasional?

Banyak malam
ketika kumimpikan
menggendong balita
menghibur tangisnya
menyuapi makannya
mengganti bajunya
dan menemaninya bermain
melelahkan,
namun bermakna
karena saat itu,
aku sungguh merasa bahagia
ada malaikat kecil
yang kerapuhannya meminta untuk kujaga
kucintai, dan kusayangi
dan saat kupeluk erat tubuh mungilnya
kurasakan hangatnya cinta
dan rasa bangga
karena kehadiranku sangat dia butuhkan
dan kembali aku berpikir,
mungkin mimpi itu hadir
karena saat itu...
dekat-dekat hari anak nasional?

Banyak malam,
ketika aku memimpikan
menyiapkan segelas susu hangat menjelang tidur
melihat senyum ramah saat seseorang menerimanya
bahkan menyisir halus rambut seseorang
membiarkannya tidur di pangkuan
berusaha menghibur raut suatu wajah kelelahan
dan merajuk kecil raut kecemburuan
berhiaskan tawa dan canda
dan sejenak aku berpikir
jika mimpiku ada benarnya
dan jika benar itu adalah pendidikan alam
maka yang kusimpulkan...
laki-laki itu rapuh,
tingkahnya...
bagaikan anak kecil
yang meminta dimanjakan
ketegasannya...
adalah topeng kerapuhannya
dan senyumnya berucap
ia ingin dihormati
dan diakui 'keakuannya'
dan sungguh aku menginginkan konfirmasi
adakah kesimpulanku benar adanya?
dan aku mencari kelogisan
aku sering memimpikan hal-hal seperti itu,
adakah hari Bapak nasional???

Engkau tertawa?
ah,
padahal aku sungguh ingin tau jawabannya
aku...
sangat sering memimpikan hal-hal seperti itu
secara halus... dipaksa lebih dewasa
saat berhadapan dengan anak kecil dalam mimpiku
sungguh aku harus ekstra sabar
mereka sungguh sangat rewel
banyak sekali yang mereka inginkan
dalam waktu bersamaan
tapi anehnya, aku sangat menyukai peran mimpiku itu
karena kerewelan mereka
menghibur kejemuanku
karena kemanjaan mereka
membuat hidupku lebih bermakna
dan ketika menatap mata bulat tak berdosa di wajah anak kecil itu
sungguh aku menemukan...
ketentraman jiwa
aku melupakan sifat kemanjaanku sendiri
aku mengesampingkan egoku sendiri
karena anak kecil itu...
tak suka tawar menawar denganku
dia mutlak meminta diperhatikan,
disayangi, dicintai
melebihi cintaku pada diri sendiri

Dan ketika...
diriku berada dalam scene suatu 'keluarga'
maka yang kusimpulkan...
'suami lebih manja daripada anaknya'
dan aku merenung,
dan sungguh penasaran,
adakah diriku salah menyimpulkan?

Dan mimpi-mimpi yang lain
dari dunia neverland...
sering sekali mengingatkan kelalaianku
menampar halus sifat malasku
ada seraut wajah teduh
yang kerap menegurku dan bertanya
'bagaimana hafalan Qur'anmu?'
ada segurat senyum indah
yang kerap menyapaku
'bagaimana hafalan hadistnya?'
ada ajakan halus
yang dibisikkan lirih di telingaku
'shalat?'
dan ketika berdiri berhiaskan burkah putih
mengikuti gerakan seorang imam
yang nampak dekat di hati ini
dan mencium tangannya
seusai sholat
dan mendengarkannya
melantunkan surat cinta dari Yang Maha Pengasih
setujukah dirimu
jika mimpi-mimpi itu sangatlah indah?
sebuah screenshoot...
yang terkadang membuatku tersenyum getir

duhai Allah...
kapan diri ini bisa berbakti pada Sang Imam,
dan bersama-sama berjuang
meraih cinta dan keridhaan-Mu?

dan sekarang,
bagimana dengan mimpi-mimpimu,
menarikkah untuk kau bagi denganku?
bagaimana dengan kisahmu,
adakah hikmah yang ingin kau sampaikan padaku?
adakah ilmu yang ingin kau ajarkan padaku?
dan masihkah...
engkau mendo'akan aku...
seusai sholat-sholatmu?


*Gambar diambil dari web ini.

0 comments:

Popular Posts