Tuesday 9 March 2010

Het internet

Voor mij, het internet is een goede plaat voor nieuwe dingen te vinden. Er zijn veel dingen te leren, te lezen, te zien, te luisteren, en te winkelen. Ik vind het internet leuk .


Hai hai, kali ini Rachma mu posting yang berhubungan dengan internet. Barangkali ada yang jeli merhatiin, sekarang blog Rachma punya domain sendiri berakhiran [dot]net. Sejarah tentang domain ini adalah sebagai berikut:

- Lagi browsing sesuatu, tiba-tiba sampe pada halaman login Google Apps. Sebetulnya sih udah tau dari dulu-dulu tentang Google Apps itu, cuman mikirnya gak akan make, jadi weh gak begitu peduli.

- Pas di halaman Google Apps pun masih belum peduli, cuman ngeklik sana sini, dan tiba-tiba tercetuslah untuk mendaftarkan domain.

- Iseng-iseng nyari apakah domain dengan nama Rachma udah ada yang ngedaftarin ato belum, dan ternyata masih available

- Mikir-mikir akhiran apakah yang akan dipake seandainya beli domain. Kebetulan yang difasilitasi Google saat itu cuman domain yang umum-umum saja, jadilah Rachma search maksud akhiran-akhiran suatu domain, dengan kesimpulan:
* akhiran [dot]com menunjukkan bahwa web itu milik suatu company yang komersial alias profit oriented
* akhiran [dot]org menunjukkan bahwa web itu milik suatu organisasi nonprofit
* akhiran [dot]net menunjukkan bahwa isi web itu bersangkutan dengan internet, komputer dan sejenisnya

- Akhirnya Rachma putuskan, domain yang akan Rachma daftarkan berakhiran [dot]net, dengan pertimbangan:
* bukan company. Nanti aja kalo beneran dah punya company sendiri baru deh register domain berakhiran [dot]com. Dan kepikirannya kalo beneran dah jadi orang kaya mah urusan macem begitu nge-hire orang ajah, hihihih
* bukan organisasi nonprofit. Jelas pisan eta mah, di sini Rachma kan sebagai manusia dalam konteks makhluk pribadi,,, bukan organisasi... cool
* akhirnya pake [dot]net aja, kan masih berhubungan dengan internet isi blognya [misal online shopping, hihihih,,, maksa razz]

- Jadilah Rachma register domain itu dengan biaya 10 dollar per tahun via Google yang partner-an ama registrar Enom

- Setelah punya domain, Rachma pun mengeksplor Google Apps. Sebagai pecinta fasilitas gratisan,,, hayhay,,, nge-fans deh ama Google. Dari fasilitas Google Apps itu Rachma jadi punya alamat email di domain terdaftar, misal admin[at]rachmawati[dot]net. Jatah emailnya 50, berbasis Gmail.

- Jadilah kepikiran juga untuk menggunakan fasilitas Blogger "custom domain", alias memforward isi Blogger ke domain tertentu. Rachma lebih prefer opsi ini dibanding beli hosting beneran. Alasannya,,, ya sama kaya sebelumnya, sebagai student mah, Rachma cinta banget ama aplikasi gratisan mrgreen.

- Untuk memungkinkan Google Apps dan custom domain Blogger berfungsi dengan benar, ada beberapa hal di DNS yang harus diubah settingannya. Untuk registrar enom, settingannya adalah sebagai berikut:




Rachma juga manage domain lain berakhiran [dot]nl menggunakan registrar Godaddy, settingan yang diubah jadinya seperti berikut:




- Sekalian pindah alamat blog, jadinya kepikiran juga ngubah template. Jadilah bikin template baru dengan tema scrapbook, Rachma download icon-iconnya dari computerscrapbook. Sebagai pecinta bunga, pita, dan yang lucu-lucu lainnya, jadinya suka kagok kalo mesti bikin template yang plain. Jadi mohon maaf kalo banyak bunga bertebaran, itu mah nasib yang baca, heheheh. Rachma ngolah gambar-gambarnya pake Corel X3. Tapi kalo di rumah, Rachma ngolah pake Seashore dan -agak aneh tapi nyata- Microsoft power point. Kalo ada yang tau produk pengolah gambar buat Mac yang lebih okeh dan gratisan, ditunggu rekomendasinya.

- Karena pindah domain dan ganti layout, tentunya jadi pengen nyembunyiin navigation bar-nya Blogger, favicon-nya Blogger, juga menyembunyikan judul biar gambar headernya ajeh yang muncul. Kode yang digunakan adalah:
1. Untuk menyembunyikan navigation bar Blogger, kode yang dipake adalah:

#navbar { display: none; } ]]></b:skin>

2. Untuk mengganti favicon Blogger dengan icon lain, kodenya kaya gini:

<title><data:blog.pagetitle/></title> <link href='url gambar' rel='shortcut
icon' type='image/vnd.microsoft.icon'/>

3. Untuk menyembunyikan judul blog, nyelipin 'display none' di header h1 kaya gini:

#header h1 {
margin:5px 5px
0; padding:15px
20px .25em;
display:none; line-height:1.2em;
text-transform:uppercase;
letter-spacing:.2em; font:
$pagetitlefont; }

Sekian untuk bagian internet demi gak ngerasa bersalah dah beli domain berakhiran [dot]net mrgreen.


Selanjutnya, antara niat gak niat ,,, ada kecenderungan beli D300S. Rachma sebut niat gak niat, karena ntah kenapa masalah kamera ini sangatlah angin-anginan. Setelah searching list harga terbaru, rencananya mau beli:

- Nikon D300S body + Nikon AF-S DX 18-200mm VRII
- Sandisk Extreme SDHC 16 GB Class 10
- Nikon EN-EL3e (1500 mAh) Li-Ion Accu
- Nikon CF-EU04

dijumlah-jumlah hampir 2000 euro,,, weleh weleh,,, muahal. Susah emang kalo status masih mahasiswa tapi banyak maunya,,, hihih. Anyhow, adakah teman-teman yang punya pengalaman dengan D300S? Atau D300-nya? Worth-it kah?


Di sini gak ada yang pake D300S, tapi lensa dan lain-lainnya pada oh-mi-god. Belanja peralatan kamera seharga 2000 euro udah kaya beli kacang goreng. Tasnya aja bisa nyampe 400 euro. Jadi kalo ada yang bawa gear kamera lengkap, bisa senilai 5000 euro lebih. Cuman bisa berdecak aja deh, ini mah emang beda kasta, kekekek. Rachma tidak seniat itu invest di kamera, gak hobi-hobi amat, cuman gak pengen melewatkan momen... secara Eropa ini indah nan romatiiiiis .


So, any suggestion?

5 comments:

Agung said...

Selamat2 buat domain dan tampilan barunya! Tapi harganya gak beda jauh ama hosting beneran kok,
Teorinya peruntukan domainnya emang begitu, tapi kalo nama domain yg kita pengen sudah tidak available, apa boleh buat terpaksa diabaikan :P

elchaka said...
This comment has been removed by the author.
elchaka said...

Read here: http://www.kenrockwell.com/nikon/d300s.htm tentang review D300s
recommendationsnya dia:
If I shot DX, this is Nikon's best camera ever, along with the much lighter and less expensive D90.

The reason to get a D300s over a D90 is tougher build, and a zillion AF sensors that make selecting AF zones a thing of the past.

If I shot sports, the D3 is a huge step up to professional-level autofocus. I'd skip the D300s.

I wouldn't sell a D300 to get a D300s, but if considering one or the other, I would not buy an old D300. The addition of the dedicated INFO button is a huge practical advantage of the D300s over the D300.

Personally, I prefer full-frame, and would just step right up to the full-frame D700 (only $2,450 as of October 2009) instead of the D300s ($1,800 new as of October 2009).

The reason to go FX is that the viewfinders are huge by comparison. DX camera finders are like peepholes, while FX finders are like life itself.

I wouldn't buy a D300s. If need a camera more serious than the D90, I'd go directly to the D700 instead of the D300s for not much more money, and if I couldn't swing a D700, I'd get the D90 instead and save my money. For sports and action, again the D3 is the step you want to make, not the D300s.

The D300s' technical image quality is indistinguishable from any of the D5000 through the D3 in good light, and at high ISOs, indistinguishable from any of the D5000 through the D90.

The reason to choose one camera over another today is size, weight, features and price, not pixels.

----------
tambahan batere cadangan (wajib kalo buat dipake pas jalan2) dan kalau ada budgetnya tambah battery grip (biar batere cadangan dan aslinya bs dipake bersamaan, jd masa pakai 2x lipat tanpa harus gonta ganti batere). dan yang pastinya lensanya musti yg sesuai style makenya :D kalo buat landscape lensa wide 10-24 / 12-24 mantap tuh kayaknya :D hihihi (nyebar racunn)

dzaia-bs said...

wew... tampilan baru nih...

hadoh, cita2nya D300s... mantab Bu... :-)

Rachmawati said...

Agung: Tengkyu. Rachma gak apal sih kalo hosting pake provider Indo berapa harganya. Pas liat yang Godaddy itu mahal, jadi males :D

K Ryan: Yang landscape itu mau beli yang 10-24 kayanya. Tapi ntah lah mikir-mikir dulu, kepikiran beli yang 17-55 juga soalnya, heheh

Jaya: Iya Jay, dah mulai bosen ama template yang lama, jadi bikin baru aja :D. Yang D300S itu emang masih cita-cita, soalnya pas baca-baca lagi itu katanya berat ya? Gawat juga kan kalo Rachma gak tahan bawa kameranya kalo lagi jalan-jalan seharian, soalnya nyadar diri jarang bawa benda berat :))

Popular Posts