Another reason to love Swarovski....
Wednesday, 9 June 2010
Wednesday, 2 June 2010
Cuci mata









Satu waktu Rachma ngobrol sama seseorang:
me: Mbak, katanya belanja Prada ya kemaren, dapet harga berapa?
Mbak I: Dapet sekitar 500 Euro, ada model ini, ini, ini, dan ini. Saya dapet tas Gucci juga, harga awalnya 3000, tapi jadi 1000.
me: (sambil mikir ngitungin tas yang Mbak itu beli)
Mbak, banyak bener tasnya, berarti abisnya banyak banget dunkkkkk....
(sambil mikir... itu suaminya gpp ya istrinya belanja kaya gitu?

Mbak I: Oh, tapi itu jauh lebih murah. Di Indo kan Prada 20 juta-an, mendingan beli di sini.
me: Oh, iya sih. (sambil tetep mikir, dan tiba-tiba ngerasa ngeri sama hitungan euro yang dikeluarkan)
Mbak I: Saya lagi nyari tas ini... bagus ya warnanya (nunjukkin tas Bottega Veneta biru seharga 9500 Euro)
me: Euheuheuheu (cuman bisa "heuheuh" doang sambil merinding sendiri liat harganya).
Mbak I: Yang ini juga bagus banget ya... bahannya bagus.
me: (tambah speechless, secara tas yang ditunjukkin harganya 16500 euro

Itu harga tasnya bisa buat beli mobil Mbak...
(secara si sayah ini teh pengen banget punya Mazda, heheheh)
Jadilah Rachma nyari angin demi ngambil nafas setelah sesek liat harga tas-tas tadi, hihihi. Terus ditanya sama yang lain:
Kang N: jadi Ma beli tas seharga 16500 euro?
me: Hahah (ketawa miris, da gak kepikiran beli). Nanti aja yang kaya gitu mah minta dibeliin sama suami (jawaban standar kalo dah nyangkut barang harga ribuan Euro).
Kang N: (terdiam sejenak) Kasian ya yang jadi suami Rachma.
me: Hahahahahahahahahh. Iya ya, kasian




Eniwei, ini dia rencana kamera yang mau dibeli, dengan alasan karena ringan dan relatif murah:
- Nikon D90 + Nikkor 16-85 VR: masih nunggu dealer yang ngasi harga termurahnya nge-stock barang, ditunggu ampe kira-kira tengah bulan ini.
- tas kamera: lowepro nova 190. Ini tas ternyata bisa muat dua kamera dengan attached lensa, pleus 3-4 lensa tambahan, flash dan banyak kompartemen lainnya. Tapi tanggung udah order dan males ngembaliin.
- sd card nya pesen yang 16 GB, sandisk class 10.
Perintilan lain yang sedang dipertimbangkan:
- Nikkor 105 f/2.8
- sb-600
Fotografi memang dunia yang menguras tabungan, dan dunia PhD bikin otak puyeng perlu banget hiburan. Hidup oh hidup....
Posted by
Rachmawati
at
17:24
8
comments
Labels: Gadget
Monday, 24 May 2010
Talaga reumis
Talaga reumis talaga nu jadi saksi
waktos urang paheut janji
pasini pakait ati
pasimpay rasa satia
duh bagja saksina talaga reumis
Talaga reumis talaga endah romantis
tempat urang ngumbar asih
namplokeun rasa kasono
nyacapkeun rasa katresna
duh endah di sisi talaga reumis
*
Di sisi talaga reumis
cinta mekar karembangan
di sisi talaga reumis
carita pinuh mamanis
di sisi talaga reumis
asih nyanding kabagjaan
di sisi talaga reumis
nyipta rasa nu romantis
Urang anteng... paduduaan
mancing rasa... asih kaheman
puseurna… useup kageugeut
gupayna... geleng kadeudeuh
nganggo jeujeur.... pangharepan
ngantos geterna kukumbul kalbu
surser rasa kasambut cinta
pinanggih bagja di talaga
Urang anteng... paduduaan
ngahaleuang... tembang kasmaran
ngahariring...ririh kaheman
ngagalindeng..lagam katineung
lirih asih... pamatri ati
tembang tresna panyimpay rasa
lagu syahdu mepende kalbu
ngahudang cinta di talaga
Talaga reumis
talaga nu jadi saksi
waktos urang paheut janji
pasini pakait ati
pasimpay rasa satia
duh bagja saksina talaga reumis
*
Di sisi talaga reumis
cinta mekar karembangan
di sisi talaga reumis
carita pinuh mamanis
di sisi talaga reumis
asih nyanding kabagjaan
di sisi talaga reumis
nyipta rasa nu romantis
Urang anteng... paduduaan
mancing rasa... asih kaheman
puseurna… useup kageugeut
gupayna... geleng kadeudeuh
nganggo jeujeur.... panghareupan
ngantos geterna kukumbul kalbu
surser rasa kasambut cinta
pinanggih bagja di talaga
Urang anteng... paduduaan
ngahaleuang... tembang kasmaran
ngahariring...ririh kaheman
ngagalindeng..lagam katineung
lirih asih... pamatri ati
tembang tresna panyimpay rasa
lagu syahdu mepende kalbu
ngahudang cinta di talaga

Oya, ada yang tau kalo mu nyari lagu-lagu Sunda instrumental di mana ya? Sutres Rachma mu ngilangin voice dari mp3-nya, curiga pas lagu itu di-mix emang dicampur antara vokal ama instrumen. Soalnya pas nyoba pake inverted single channel, jadi ngerusak sebagian bunyi instrumennya juga. Dan, oh.. itu eksperimen GarageBand jadinya remix sajah, jadi nasib yang denger lah ya kalo ada nada-nada gak nyambung


Posted by
Rachmawati
at
21:44
0
comments
Saturday, 15 May 2010
The rose
Some say love it is a river
That drowns the tender reed
Some say love it is a razor
That leaves your soul to bleed
Some say love it is a hunger
An endless, aching need
I say love it is a flower
And you, it's only seed
It's the heart afraid of breaking
That never learns to dance
It's the dream afraid of waking
That never takes the chance
It's the one who won't be taken
Who cannot seem to give
And the soul afraid of dying
That never learns to live
When the night has been too lonely
And the road has been too long
And you think that love is only
For the lucky and the strong
Just remember in the winter
Far beneath the bitter snows
Lies the seed that with the sun's love
In the spring, becomes the rose
~ The Rose, Westlife ~
Yay, a nice song for the weekend. The lyric is so beautiful... and the whole atmosphere makes me want to ... ummm.... fall in love

Posted by
Rachmawati
at
14:38
1 comments
Tuesday, 11 May 2010
Great finds
Kijk! Een mooie heren horloge van AndrƩ Belfort....

Andere mooie dingen:



Posted by
Rachmawati
at
23:48
0
comments
Labels: Gadget
Thursday, 6 May 2010
Candy hearts
Life was simple way back then
When candy hearts made promises
They used to make you blush
Which always made me smile
But darling how the times have changed
Those sugared words have lost their ways
If only it was simple
As it was back then
I don't want you
Just to love me
For what I do
For what I do
I can't love you
Like I've told you
If only we knew
That love was never meant for me and you
I remember you back then
Your crooked teeth and stupid grin
You always called me lovely
You always seemed to care
But candy hearts, they disappeared
As time went on, your words weren't clear
You said you'd always love me
You said you'd always be there
I don't want you
Just to love me
For what I do
For what I do
I can't love you
Like I've told you
If only we knew
That love was never meant for me and you
I'm sorry dear, I've gone astray
The candy hearts are on their way
They used to make you smile
But now they've made you say
It never was about the words
I listened for the things unheard
But hearts cannot be changed
If words are in the way
I don't want you
Just to love me
For what I do
For what I do
I can't love you
Like I've told you
If only we knew
That love was never meant for me and you
If only we knew
That candy hearts could not make love come true
~ Candy Hearts, Tofer Brown ~

Posted by
Rachmawati
at
12:42
2
comments
Labels: Day by day
Tuesday, 4 May 2010
Dank je wel

Berterima kasih atas suatu hal yang menyenangkan adalah suatu keniscayaan, dalam artian orang lebih mudah membiasakan diri untuk berterima kasih atas hal bahagia. Namun berterima kasih atas hal yang tidak menyenangkan,,, nah ini nih perlu banget pembelajaran dan kesabaran. Jadi, mari kita urai poin-poin dalam rangka berterima kasih atas suatu hal yang tidak menyenangkan hati:
1. Berhusnudhan pada Allah
Saat menerima sesuatu yang tidak menyenangkan hati, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa hal tidak menyenangkan hati itu adalah salah satu "makhluk" Allah. Tentunya, Allah tidak akan mengirim/menitipkan hal tadi tanpa tujuan yang berkualitas. Mau pikiran ampe mumet sekalipun, hati cape gak karuan, atau otak puyeng gak jelas ujungnya... tetep mesti dipegang: everything happens for a really good reason.
2. Pendewasaan diri
Do's
Dalam rangka membiasakan diri menjadi orang yang berterima kasih, ada hal-hal yang perlu dibiasakan, di antaranya:
1. Tersenyum
Menurut pendapat subjektif Rachma... "orang yang jarang tersenyum adalah orang paling miskin sedunia". I really pity you, if you are a person who seldom smiles.
2. Berpikir
Lagi, pendapat subjektif Rachma... the coolest person on earth is the one who thinks before acting. Koridor berpikir kira-kira sebagai berikut:
- Yang pertama digunakan adalah paradigma berpikir Islami. Atau kalo meminjam istilah murabbi Rachma, logika yang digunakan adalah logika Allah. Kenapa ini penting? Yah, pada akhirnya semuanya akan dipertanggungjawabkan di akhirat pake hukum Allah.
- Yang diutamakan adalah kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi. Pribadi di sini bisa diri kita sendiri, bisa juga orang lain sebagai makhluk individu. Ini penting karena kalo dah nyangkut kepentingan umum, seandainya ada salah, ntar maaf-maaf-annya ribet, mesti minta maaf ama banyak orang. Udah gitu belum tentu semua ngasi maaf. Ntar kalo di akhirat itung-itungannya dibayar pake amal, bisa-bisa tabungan amal abis dunk, riweuh eta mah. Kecuali kalo pede yah, tabungan amalnya buanyaaak ampe cukup buat bayar hal-hal kaya gitu.
- Seandainya kepentingan umum udah pada level safe, dan yang tersisa adalah kepentingan diri sendiri dan kepentingan pihak lain, pertimbangannya seperti ini:
~ Ngambil level aman: sebisa mungkin mendahulukan kepentingan individu lain, sekiranya kepentingan sendiri masih bisa di-handle walo dengan usaha ekstra (ekstra waktu dan ekstra hati- Jangan lupa untuk menggunakan common sense. Kadang, dalam situasi tertentu,,, seseorang terbuai untuk melakukan hal baik dan merasa sholeh/sholehah atas keputusannya itu. Padahal, ketika keputusan itu dinilai dari sudut "common sense", boleh jadi keputusan itu termasuk pada level "st*pid", "egois", "oportunis", "gak masuk akal", atau "lebay".). Di sini haqul yaqin saja, usaha ekstra yang dilakukan akan dibayar Sang Pencipta dengan harga lebih tinggi.
~ Kalo individu lainnya sok iye dan kurang tau diri, cukup pake usaha minimum sajah, kecuali kalo lagi punya banyak energi buat beramal, heheheh.
3. Menjaga harga diri
Harga diri,,, hmm,,, artinya... setiap individu itu ada harganya. Adalah naif untuk menepis kenyataan bahwa manusia itu memang ada levelnya. Tentu saja, memang tidak baik untuk "judge the book from its cover", tapi bukan hal yang salah untuk "judge the book from its content"


- pasal 1: Sikap, perbuatan, dan kata-kata seseorang (pihak A) terhadap seseorang yang lain (pihak B) tidak serta merta menambah atau mengurangi kualitas pihak B.
Pujian tidak lantas menambah kualitas, demikian juga hinaan/makian tidak lantas mengurangi kualitas diri seseorang. Ketika ada yang memuji, ucapkan "alhamdulillah", ketika ada yang menghina ucapkan "astaghfirullah" dan doƔkan orang itu dapet hidayah.
- pasal 2: Demi kebaikan bersama, demi kebaikan keluarga/keturunan, jangan merendahkan diri sendiri dengan membalas hal jelek dengan hal jelek lagi. Mendingan naik kelas dengan memperbanyak amalan baik.
Pahala bersabar nilainya lebih besar, dan ada Pihak lain yang lebih efektif dan lebih berhak dalam hal balas membalas ini: Allah, sebaik-baiknya Pembalas. Perbuatan jelek ada yang balasannya langsung di dunia, ntah itu dirasakan sendiri, atau dirasakan oleh pihak lain yang dikasihi (keluarga misal). Perbuatan baik rantainya lebih panjang, bisa dirasakan manfaatnya oleh diri sendiri, pihak lain, saat ini, maupun saat mendatang.
- pasal 3: Jangan mau jadi budak sesuatu, termasuk budak emosi.
Seorang makhluk dewasa harus bisa me-manage emosinya sendiri. Atau dalam kalimat lain, sebagai tuan rumah di badan sendiri, ya harusnya bisa meng-handle emosi yang datang/dititipkan pada kita. Seandainya ada emosi negatif, jangan sampe deh membiarkan emosi itu menguasai diri. Kurang keren aja gitu,,, heheh. Inget harga diri lah....
4. Bring the best out of everything
Contoh kasus 1:
Gak ada angin gak ada ujan, ada orang yang "apparently m*ss up my day and p*ss me off". Cara Rachma nanggepin itu:
- Amazed. Di tengah-tengah pusingnya kepala mikirin satu dan lain hal, ada orang di luar sana yang masih punya waktu untuk bikin mood orang lain jadi jelek. Jadi, di sini Rachma anggap sebagai "hiburan gratis". Apalagi kalo orang bersangkutan berpendidikan tinggi, saat itu Rachma akan tercengang-cengang sambil mikir "hoho... ada ya yang pendidikannya tinggi tapi kelakuannya kaya gitu. Hmm... menarik... menarik... ", sambil manggut-manggut kaya lagi menyimak studi kasus atau lagi nonton dorama.
- Amazed, lagi, tapi untuk alasan lain. Jika kasusnya dilakukan sang oknum dengan sadar, Rachma gak abis pikir, gimana cara ada orang yang ngerasa aman-aman aja, jalan lenggang kangkung di atas bumi ini, padahal udah bikin hati orang lain upside-down. Turut berduka cita karena sang oknum telah rela dijadikan alat tipu daya setan, yang dengan perbuatannya ada balasan yang menghantui dan siap lepas kapan saja, juga tawa setan sebagai backsound karena udah berhasil nambah temen, atau dunia yang mengutuk "shame on you". Semoga cepat diberikan hidayah, belajar banyak, nambah ilmu, dan nambah bijak.
- Berterima kasih karena telah menyadarkan Rachma bahwa di dunia ini ada orang-orang yang unbelievably-psycho, simply-a-jerk, and so-so-random-people.
- Berterima kasih karena telah dengan rela menjadi figuran yang mempercepat proses pembelajaran Rachma dalam bersikap dan memoles diri menghadapi dunia nyata.
- Berterima kasih karena memberikan ladang amal bagi Rachma untuk bersabar dan memperbesar chance dikabulkannya doĆ”-doĆ” Rachma.
- Berterima kasih karena sudah dengan rela mengambil beberapa dosa Rachma, dan mungkin ngasi kesempatan buat Rachma minta sebagian amal dia di akhirat untuk membayar beberapa tetes air mata yang sempat jatuh.
*eh, itu ngambil sisi positif atau mafia-rules sih? Hihihih*
Contoh kasus 2:
Ada orang yang sudah nikah, terus dia protes banget sama habit suaminya yang gak mau ganti baju lain, alias bajunya itu-itu ajah, dipake ampe kumel banget. Terus dia ngerasa insecure dan jealous sama mantan-mantan suaminya yang dia pikir lebih wah dan mengancam pernikahan mereka. Suggestions:
- Jangan mempermasalahkan hal-hal kecil. Tiap pasangan tentunya ada proses adaptasi. Dan di kasus tadi, sang istri masih termasuk beruntung, cuman mesti berurusan ama habit suami yang hobi banget make baju kesayangannya. Di luar sana, ada istri yang berjuang ama habit suami yang merokok, atau mungkin berjudi, atau mungkin hobi koleksi banyak istri. Selalu ada orang yang kisahnya lebih dramatis, jadi syukuri sajah, dan selsekan pake kepala dingin, penuh cinta. Seorang istri tentunya tidak punya kuasa mengubah sikap/cara berpikir suaminya. Tapi ia bisa menginspirasi suaminya untuk berubah, sedikit demi sedikit. Toh di dunia ini, gak ada orang yang mau dipaksa, dan hadapi kenyataan sajah, keluar dari comfort zone itu memang susah. Coba deh, inget lagi hukum Newton I, II, dan III, dan lebih penting lagi, coba inget masa-masa romantis dan harapan-harapan indah yang membuat terseleksinya suami tadi
.
- Tentang insecurity, hmm... barangkali Rachma akan mendoktrin semua cewek di dunia untuk yakin bahwa setiap perempuan itu menarik dan berhak untuk mendapatkan respect dari suaminya. Peduli amat kalo ada cewek-cewek lain yang terlihat lebih wah, lebih cantik, lebih muda, atau lebih apa gitu. You are beautiful too. You are gorgeous, smart, attractive, and have a lot of things to offer to your husband. It's his honor to have you as his wife. [gyahahaha, nulis ini Rachma serasa jadi feminis, hihih]- Historical jealousy about his ex's. Hmm... I would say, don't live in the past, but live for this present. And for some good reasons you don't want to know, there are a lot of things that are better unspoken. Daripada cape-cape buang-buang energi gak jelas buat cemburu, mendingan berterima kasih sajah pada mantan-mantan tersebut [kekekek, what a thought]. Anyway, seorang laki-laki yang tadinya lahir sebagai "a mama's boy", kemudian berubah menjadi "a real man"... tentunya perubahan hidup itu tidak lepas dari orang-orang yang datang dan pergi dari kehidupan dia di masa lalu, termasuk mantan-mantannya. Those ex's have helped your husband shape his acts, and be the better man you are marrying now. So, the best thing to do is to thank those women. Even if they are considered enemies, I would suggest to keep the so-called-enemies closer than your friends
.
5. Kejujuran
- jangan malu untuk mengakui bahwa manusia itu lemah.
Daripada berpura-pura tegar, mendingan dengan jujur mengakui suatu keadaan emosi yang dirasakan pada saat bersangkutan. Berikan waktu untuk benar-benar meresapi dan merasakan emosi tadi, terus pikirkan akar masalahnya, dari mana asalnya, dan mengapa hal itu bisa mengganggu kestabilan emosi diri. Dan tentu saja, cari solusinya. Rachma pikir, itu lebih baik daripada nahan-nahan emosi dan jadinya tuh emosi membludak suatu saat karena dah gak terbendung lagi. Misal, kalo Rachma lagi sedih dan pengen nangis, ya Rachma mah nangis ajah, heheh. Eh, kalo gak, ditahan ampe pulang ke rumah, terus nangis sepuasnya

- berani menyuarakan kejujuran itu
Kadang, setelah menganalisis masalah, ketauan akarnya di mana, tapi kadang ada rasa takut untuk mengutarakan kejujuran itu, ntah karena terlalu kontroversial, atau karena hal lain. Di sini, ada hal yang juga Rachma amati, orang akan memilih mendengar kisah yang dipoles dibanding dengan kenyataan itu sendiri. Mungkin bungkusnya adalah empati, pengertian, dan sejenisnya. Tapi Rachma pikir, kadang manusia harus disentil dengan kejujuran, walopun itu gak enak hati, tujuannya biar bangun, biar gak terbuai hal semu.
Hahah, ini Rachma ngetik gak kerasa udah panjaaang. Hmm, jadi yang bagian don'ts-nya untuk membiasakan berterima kasih ini dibuat ringkas saja.
Don'ts
1. Marah
It's a big No No. Kalopun beneran marah, ya coba tahan ajah, anggap aja bakar kalori, lebih ampuh daripada diet ketat (mungkin itu juga yang bikin Rachma tetep kurus, heheh

2. Mengeluarkan kata-kata kasar
Sebagai perempuan (yah laki-laki juga sama deng), adalah suatu pantangan besar untuk mengeluarkan kata-kata yang levelnya kasar-gahar. Atau kalau kata orang tua, perempuan yang kata-katanya kasar nilainya langsung minus banyak.
3. Menganggap diri paling ini itu
Let's get real, akan selalu ada orang yang lebih ini itu juga, jadi kagak usah sok iye

4. Banyak berprasangka
Kalo pengen diri aman tentram bahagia, jangan cape-cape mikir yang aneh-aneh, mikirnya yang perlu-perlu ajah, hehe.
Yah, segitu dulu postingan kali ini, bisi kepanjangan

Dank je wel allemaal.
Posted by
Rachmawati
at
09:58
2
comments
Labels: Faculty of soul
Popular Posts
-
Saatnya cuci mata kala wikeeen . Ceritanya, beberapa hari yang lalu Rachma dapet berita dari jamesallen kalo mereka udah meng-enhance tampi...
-
Selingan sebelum posting yang serius-serius: screen shopping . 1. Blazer Akhirnya,,, setelah mencari ke mana-mana, nemu juga desain blazer y...
-
Comfy shoes, a fabulous bag, and a fancy dress can assemble a nice attire. Add some accessories, and when you look in the mirror... you can...
-
Ehm... berhubung sebentar lagi tutup tahun, Rachma mau mengulas ringkas perjalanan PhD di Belanda ini. Eh, tapi gak janji beneran ringkas de...
-
Berangkat dari premis " you can create everything you want in your mind, it's all border-less ", alkisah suatu waktu Rachma be...
-
Hari Kamis kemaren, temen selab, tepatnya tetangga seruangan [TS] ... nanyain tentang hukumnya jabat tangan antara wanita muslim dan laki-la...
-
Seungit angin priangan Ngusapan embun-embunan Duh … embun-embunan Hawar-hawar… reureundahan ngahariring Ayun ambing ayun ambing Seungi...
-
Sebuah proverb yang tak asing, yang teringatkan lagi setelah baca review tentang berlian . Ujug-ujug tertarik untuk cari-cari info tentang j...
-
Yuhuuu... posting gak penting lagi ah... biar cepet ngantuk,,, . Sebagai bekgron, Desember kemaren kampus RuG ngasi Christmas present dengan...
-
Sepanjang jalan setapak Dalam ruang yang meredup Sejauh mata memandang Dalam dimensi yang sunyi sepi Lampu-lampu berderet rapih, bersina...