Tuesday, 24 March 2009

Codec

Compress-decompress


Berapa lama minimal waktu yang diperlukan seseorang untuk benar-benar mengenal orang lain? 6 bulan? Setahun?


Okay, let's say with intense interaction... 6 months is enough. There you will get specific codec for specific person biggrin. You understand every true meaning in every word, you get what it is described by corresponding gestures, intonation, mimic... you even can guess what will be said by the person. Because more or less, you understand that person, you get the codec. No more secrets... well yeah, not really all secrets, but when some people really know you, they always know what you are doing, what you really mean. Scary, but interesting. As if they can read your mind.


Having a lot of friends is like having a really big family. You have a lot of nice people around you. Even though they don't say literally they love you, but in fact they do. They feel your pain, they cheer you up. They feel your happiness, they are happy for you. They simply care about you. Dan beberapa temen Rachma, di Groningen tercintah ini (pleus beberapa yang tersebar di belahan benua lain... halah ;p) ... know me too well (wehehehehe, yeah "too well" razz). Mereka bisa nebak jalan pikiran Rachma, ah pokokna mah udah gak ada rahasia weh. We know one another very very well (yeah ... again, very very well razz). It makes me wonder, since when we know one another that well?


Lagi sedih, seneng, bete, mumet, dan segala macemnya, selalu ada temen yang dengan kesibukannya masing-masing masih menyempatkan diri untuk saling berbagi cerita, hang out bareng, kuliner bareng, belanja bareng, masak bareng, pleus tentu sajah makan bareng biggrin (tapi gak ada nge-date bareng, da jomblo semuah, jomblo di sini maksudnya... xixixixix twisted). Ngomong-ngomong tentang jomblo, wiken kemaren nelpon Mama. Niat sih cuman mu nelpon 10 menit, soalnya ada acara silaturahmi dG, tapi pas bagian ceramah jodoh, tuh obrolan berubah jadi sejam lebih eek. Kalo di milis lagi ribut ama produser narsisus, nah kemaren itu Rachma kayaknya diprotes Mama karena saking narsisnya Rachma sama status single, eheuheuheu (asli deh narsis gak narsisnya seseorang mah gak ada hubungannya ama almamater, itu mah hubungannya ama kepercayaan diri [disclaimer razz]). Ampe adik Rachma yang cowok ikutan protes juga. Amazed Rachma, sejak kapan dia ikutan peduli ama status single ato married razz. Ditanya gini: "naha milarian nu kumaha atuh Teteh teh, ieu alim itu alim...", jawaban simpel "a good man". Kalo dulu masih keukeuh sama "chemistry", sekarang... umm... lately I find my self having the ability to learn loving something (jadi mungkin berlaku juga untuk orang). So maybe (still, ada kata maybe nya biggrin)... yeah, we'll see (males mikir razz). Hahahaha, niat gak niat. Kayaknya faktor pendorong pengen nikah tuh paling, kalo liat anak kecil lucu banget (asliiiii,,, pengen punya anak, walo kemaren-kemaren ngerangkum gosipan ibu-ibu tentang ribetnya mengandung dan melahirkan anak, tetep... pengen punya anak biggrin), pan panginten kedah nikah heula eta teh, hehe. Ato kalo liat baju-baju, boneka, ato aksesori lucu (apalagi kalo ada hello kittynya... waaaaa, mupeng...mupeng... tapi mesti inget umur, heuheu). Ato kalo lagi liat oma opa di sini jalan bareng sambil pegangan tangan (aih, romantisnyaaaaa aww), ato kalo lagi liat keluarga yang shopping bareng (suaminya gak keberatan gendong anak dan bantu bawain belanjaan, duh... cooo cwiiittt... sign smileys). Ato kalo lagi liat pemandangan malem yang banyak bintang pleus lampu kota temaram dan lanskap en arsitektur bangunan yang megah (I wish there's somebody special beside me,,, hihihihi). Ato kalo liat foto nikahan temen... (waaah, orang lain mah udah nikah, udah punya anak lagi...)... kekekekek... okasional.


Let's say, I have fabulous life. Good salary, good environment, a lot of friends, a lot of fun activities. Yah, walopun dengan ketenangan Groningen tercintah ini rasa suntuk mudah sekali datang, I would always say my life is good. I feel fulfilled, although feeling lonely once in a while razz, I am happy with my life. So... it's just... to share my life with somebody new (whom I don't know him that much) is kind of weird. I know I can learn to love somebody. But of course with clear thinking and some reasonable backgrounds, I will not grant that chance to just anybody. You may say that I'm picky, but why not? Imagine if you have a lovely daughter like me, or a lovely sister like me (again, narsis razz), what kind of son in law do you expect? or what kind of brother in law do you want? Will you just let your lovely daughter, lovely sister, or whoever your female relatives marry just anybody? Of course not, right?


Heuheu, Rachma sering banget berargumen kaya gitu. Ampe sering dikomenin, "Neng... atuh kitu wae mah pameget teh sieuneun nyaketanna oge". Oke... cap gajah (narsis), ip 4 (narsis), cap groningen (narsis), cap PhD (narsis), gaji, gaji... dalam euro (narsis), aset sekian sekian (narsis...). Weleh, hehehehehe pinarsiseun semua. So I said, "Mom, can I just enjoy my life? I believe when the time is right, I will meet him, the Mr. Right, and we'll live a happy life". Akhirnya, kalimat pemungkas itu menutup pembicaraan. Yang artinya juga segera meluncur ke acara silaturahim, pas banget lagi jam makan-makan biggrin.


Okey, another codec. I believe each of you already get the codec for each family member. The good and the bad sides. Luckily, we all have significant trust and love to accept them the way they are. I do hope I can also apply that to everyone. I mean, really everyone. Soalnya... hmm... mungkin ini kurang baik. Jadi Rachma itu, kalo udah punya prejudice buruk tentang seseorang, maka ketika Rachma bersosialisasi dengan orang itu... jadinya kurang lebih hanya untuk kesopanan saja (gak dihayati pake hati). Dan ntah kenapa, apa pun yang dilakukan si orang tadi, selalu nampak kurang pas, dan suka jadi gemes sendiri. Ini yang lebih tua siapa, kok manja banget seh, kok gak dewasa banget seh, kok pundungan banget seh, kok mudah marah banget seh, kok maceuh banget seh... drama queen banget seh... lebay deh, gak pantes deh,,,, lanjut terussssss. Belum lagi ekspresi... hello people, inget umur napa.... sambil tetap dibungkus senyum manis pleus kesabaran tingkat tinggi. Sometimes I am afraid of my self to portray those attitudes, I mean... you never really know, you never really can judge somebody if you don't know him/her quite well. Yeah, and I still hope it's just my imagination to judge somebody that far, to the point that I conclude that person is really annoyiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing. Still with a nice smile.


neutral


Saatnya mendoktrin diri...

Mempelajari sesuatu itu mesti komprehensif, menyeluruh. Membekali diri itu tidak hanya dengan ilmu agama, tapi juga ilmu-ilmu lainnya. Sumber ilmu itu bukan hanya buku dan guru, tapi apa pun yang terlihat, terdengar, tersentuh, terasa, semua yang bersinggungan dengan kita... itu adalah sumber ilmu. Jangan mudah percaya pada apa yang dilihat, yang didengar, bahkan yang dirasa... karena sering kali konklusi yang dibuat adalah semu. Selalu hati-hati dan waspada, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan menimpa, apa yang akan terjadi. Dan tentu saja yang sangat penting, nikmati hidup ... bagaimana pun skenarionya. Senantiasa tersenyum dan riang, sebagaimanapun sedihnya. Senantiasa berbagi dan memberi, sebagaimanapun sempitnya. Senantiasa memaafkan, sebagaimanapun sakit hatinya. Senantiasa berusaha mengerti, sebagaimanapun tidak rasionalnya. Senantiasa bersyukur, sebagaimanapun luluh lantaknya.


Jangan menganggap remeh orang, kita tidak pernah benar-benar tau seberapa banyak ilmu yang bisa diperoleh darinya. Hormati setiap manusia, siapa pun ia. Bahkan jika ia adalah orang yang tidak menghormati kita, memusuhi, bahkan menyakiti dan membuat sedih, ... tetap hormatilah ia... karena manusia adalah makhluk sempurna ciptaan Allah... yang dalam setiap dirinya, ada ilmu yang tersimpan. Tentu, ada pikiran yang kadang menggelitik, menjadi orang baik itu... melelahkan, bahkan kadang tertindas. Namun tentu saja sang hati pun berbisik, semua kelelahan itu akan terbayar sempurna, berganti bahagia.



and I wonder...
you, the one who has so much free time to read each post of this blog, have you already gotten the codec, to the point that you know what I really mean behind every text?

Kalo iya, berarti Rachma mesti hati-hati dunk kalo ketemu, heheheheh razz. Soalnya Rachma iseng ngeliat list visitor, ada yang lupa ngapus cookies kayanya, ampe ke-record more than one hundred returning visits...
heuheu... hayo sapa yang ngerasa.... nanana
ngerasa jarang ngapus cookies... razz

Sunday, 22 March 2009

Wow

Kata "wow" (bukan world of warcraft tapi yak razz), yang sempat jadi maskot iklan peluncuran Vista, dengan kalimat lengkap "the wow starts now", mungkin lebih layak disandang oleh Mbah Apple, yang bukan rahasia lagi bahwa produk Apple emang bagus (termasuk harganya juga bagus), dan fakta lain bahwa komunitas pecinta Apple ini sangat... sangat ekslusif dan loyal. Melihat beberapa produk Apple yang belakangan banyak muncul versi terbarunya... Rachma cuman bisa komen.. "waaaaa, lucuuuuuu" , pleus ekspresi mupeng... cinta, pengen punya tuh produk... heheheheh razz.


Enough said, dengan kemunculan versi baru iPod shuffle, yang dibandrol dengan harga 79 dollar, yang setelah ditambah tax dan lain sebagainya, di Belanda ditag dengan harga 75 euro. Bentuknya yang sungguh kecil dah mirip USB flash disk itu, pleus yang tak kalah penting adalah bagian earphone... hohoho, kayanya bakal jadi trend earphone yang akan booming di pasaran. Belum lagi kelintas... sekarang mp3 player makin kecil aja ukurannya. Jangan-jangan ntar mp3 player tuh bentuknya cuman earphone doang, udah gitu teh wireless pula earphonenya.... karena udah dilengkapi voiceover yang ngerti banget voice pemilik mp3 playernya ...


hueheheheh... ngayal.

Yang jelas, iPod shuffle yang baru ini emang lucuuuuuuuuuuu... senangnya1




Sunday, 15 March 2009

Simply gorgeous


*gambar diambil dari web


Kemaren-kemaren, pas lagi browsing youtube, terus ada trailer film Confession of A Shopaholic, yang walopun Rachma belum nonton filmnya, Rachma lebih suka film The Devil wears Prada... mungkin karena... apa ya, esensi fashionnya lebih kerasa dan casting pemainnya pas. Dulu baca novelnya pun, yang Prada lebih enak dibaca [yang Shopaholic tuh berseri, harus yang beneran niat baca chicklit kayanya razz].


Eniwei, menjadi scientist bukan berarti gak ngeh ama fashion, hehehehe... jadi walo sempet off screen shopping karena emang gak ada jatah buat belanja baju, akhirnya kembali juga mantengin design yang lagi trend. Cuman jadi wish list, belum ngeklik send order now, tapi lumayan lah buat refreshing biggrin. The clothes are simply gorgeous... I'm falling in love with silk, chiffon, lace...

*Kredit gambar: carlvinoparis.com

 ES93011 Red   DRM29008 Blue   LOYER9105 Purple   J3086 Grey   ES93006 White

 ES93002 Purple   DRM29016  Pink (M)   HY-S326 Green   J7019 Red (S)

 ML88175 Rose Red   Q99005 Yellow (M)   SHA1228 Blue (S)   Q20913 Beige (M)   V901026 Yellow (M)

 AG12300 Rose Red (66)   HGE82132 Green   DRM29015 Blue (M)   AG12274 Pink (66)   T-V210079 Yellow Green (S)


 GL5139 White   GL5113 White   B8003 Yellow


Di milis sempet dibahas rame masalah belanja, tepatnya tentang fenomena sebagian kaum hawa yang brand-minded. In which, for some reasons, membuat kaum adam berpikir banyak tentang masa depan, di mana ada kekhawatiran gak bisa mengimbangi hobi belanja calon istrinya... [CMIIW].


Personal point of view, pandangan itu akan kembali pada cowoknya masing-masing. Dalam artian... apa ya, Rachma lebih melihat ketika ada cowok yang komplen dan menyamaratakan fenomena itu pada semua cewek, yang kepikiran sama Rachma adalah di diri cowok itu masih ada rasa "inferioritas". I mean, kalo cowoknya percaya, berhusnudhan pada sang cewek dan paling utama berhusnudhan pada kemampuan dirinya sendiri... shopping-related ini gak akan dibesar-besarkan. Rasa inferior itu Rachma amati tidak hanya pada masalah "belanja", misal sampai ada istilah cewek ini mah masuk kategori "biaya perawatan tinggi", tapi juga merambat pada terusiknya ego cowok [tidak semua tentunya]... ketika ceweknya lebih dari dia. I feel that inferiority in some men I know. In which with a perfect smile I think... lha terus gimana nasib kami cewek-cewek yang memang sudah outstanding dari sononya?

Well, that's a joke, heheh razz. I would say... there is no need to worry that much. I'm not talking about diamond, so I wouldn't say you get what you pay for, but... you get what you deserve. God is fair, and the universe always follows His rule.


By the way, waktu Rachma terkena sindrom pengen punya rumah sehabis liat katalog terbarunya IKEA, Rachma nyari gambar-gambar lucu buat dijadiin referensi. Sebetulnya Rachma dapet gambarnya dari blog, tapi karena kalo nyari nama blognya dulu mah ribet [kurang yakin dulu keywordnya apa sampe nyampe ke situ, pleus males nyarinya razz], jadi kredit langsung ke web utamanya saja.

*kredit gambar: metricon.com.au

~ Facade



~ Patio


~ Living room


~ Bedroom



~ Dining room


~ Kitchen



~ Bathroom


,,, jadi tambah pengen punya rumah tentunya, heheheh. Rencananya, Rachma mu buka tiga rekening baru, pertama buat mengakomodasi income di luar gaji [uang berputar itu memang menyenangkan cool], yang kedua mah bentuknya deposito. Pengen mulai menyisihkan "uang dingin", gak usah banyak-banyak nyimpennya, yang penting mah kontinyu... hehe. Rachma ngitung, nyimpen uang sedikit tapi lebih awal itu lebih menguntungkan daripada nyimpen uang banyak tapi telat [Rachma udah kena sindrom ekonom kayanya, apa-apa dihitung untung ruginya razz ]. Karena sistem bunga bank itu pas dihitung-hitung berkorelasi tinggi dengan waktu [bunga berbunga ini mewajibkan Rachma buka akun di bank syariah, hehe]. Ini rencananya sih buat rumah... eh nggak deng, rumah bagian suami [keukeuh razz]... jadi mungkin... buat pendidikan anak di masa depan [hahaha, nikahnya belum, udah mikirin biaya pendidikan anak biggrin]. Perlu buka akun baru, soalnya tabungan di sini kan mobilitasnya mayan tinggi, buat mengembangkan sayap [baik hobi maupun finansial]... jadi gak bisa dibilang uang dingin walo uangnya tersimpan damai di bagian saving account. Mengingat proyek selanjutnya butuh 100an, asli deh jatah having fun mesti dikurangi. Tahun ini jatah jalan-jalan yang dikurangi, jadi walo temen-temen pada mau ke UK easter ini, Rachma cukup bertapa di Groningen sajah, menjernihkan pikiran. Mungkin liburannya dipake nyelsein rajutan aja biggrin.


Dulu Rachma pernah bikin akun baru juga, atas nama Mama, ini mah tujuannya untuk menghindari pajak,,, eheheheheh. Abisnya bete, tabungan Rachma kena pajak penghasilan... jadi weh bikin akun baru untuk menyebar uang [saking gak ridhonya dipajak, eheuheuheu razz]. Jadi sekarang tuh kalo transfer ke Indo, beneran kalo butuh aja [again, menghindari pajak, hihihihi razz]. Akun ketiga,,, ini mah buat tabungan akhirat, heheh. Rachma lagi mikirin sesuatu, proyek buat mengembangkan potensi masyarakat [ceileh, gaya kieu cool]. Dihitung-hitung... beneran mesti kaya rayaaaaah... ntah kapan kesampeannya... heuheuheu [ini mah harus husnudhan tingkat tinggi,,, haqul yaqin biggrin]. Yang jelas dananya mesti disiapkan dari sekarang.


Tak lupa juga... zakat. Mengingat sudah pasti kena nisab satu tahun, yang dengan kuantitas batas 85 gram emas itu gaji bulanan pun sudah kena, heuheu. Tapi kan katanya yang wajib zakat itu kalo "uang dingin" ya? Maksudnya yang gak kepake, ya gak sih? Nah, kalo misal Rachma punya uang yang diem, tapi akan dipakai, itu masih wajib zakat maal juga gak sih? Insya Allah Rachma ngeluarin 2,5 % dalam periode tertentu, tapi ijabnya bukan zakat maal deh perasaan, walo dibagiin ke 8 mustahik, maksudnya Rachma ngeluarin itu buat bikin hati tenang aja [alasan jujur: biar bebas belanja dan jalan-jalan, heheh]. Kan malu, sekali jalan-jalan aja bisa abis 500 euro, masa infaq shodaqahnya pelit [lagian kan makin rajin infaq shadaqah, makin barokah ntar rezekinya, makin banyak, heheheh]. Oh, mungkin yang lebih ngena, sekali belanja ngimpor baju aja bisa abis *teeeeet*, atau sekali belanja produk skin care aja bisa abis *teeeeeet*, atau sekali belanja di wehkamp aja abis *teeeeeet*, sekali belanja ke centrum bisa abis *teeeeet*.... hueheheheh, kena semua razz.


Kalo ada yang tau tepat masalah zakat maal ini,,, I would really love to have discussion with you.

Popular Posts