Thursday, 6 March 2008

Serpihan

I know...
Heart can understand
what the ear can’t hear

Heart can feel
what the mind can’t interpret

Heart can see
what is invisible to the eyes

Heart can think
more than the brain does

That's why...
I do want to be...
the brightest star
within the sky of your soul,

twinkling beautifully
beyond the shadow of your nights,

shining brightly among your days,
resembling...
the sparkling diamond inside your heart




Layaknya... serpihan yang pernah hilang
Yang ketika kutemukan kembali,
Menguak momen-momen ceria yang sempat tertutup semu
Ada banyak bahagia yang menyelusup dalam kalbu
Menggetarkan senar-senar hati yang sempat beku

Ada kuncup yang mulai tumbuh
Yang hadirnya tak ingin kuacuhkan
Banyak rasa yang mulai bergemuruh
Mengiringi tiap jejak yang terbentang
Ingin kunafikan adanya
Ingin sekali

Dalam tiap barisan do'a yang terlantun
Sungguh aku mengharap kebahagiaan hakiki untukmu
Tidak kubiarkan hati ini terselubung rasa ingin memiliki
Aku ingin mengedepankan logika
Logika
Hatiku tidak cukup sehat untuk dibawa memutuskan sesuatu
Betapa takutnya aku melangkah dari garis ini
Ada banyak hal yang tiba-tiba membuncah
Banyak
Hingga akhirnya mengalir bersama air mata
Yang bergulir begitu saja
Ya, begitu saja
Aku tak tau mengapa
Namun menangis membuatku lebih lega

Serpihan,
Yang ketika kutemukan kembali
Kurasakan utuh
Kurasakan ketentraman hati
Kurasakan bahagia memekar dalam diri
Seiring tumbuhnya rasa takut kehilangan
Yang kini semakin memagari lisan dan pikiranku
Tidak, aku tidak ingin berlaku egois kepadamu
Betapa takutnya aku
Jika harus jadi duri dalam kebahagiaanmu
Ingin kuikhlaskan hati, membiarkanmu bebas adanya
Membiarkan hatimu tetap terjaga kebersihannya

Aku tidak ingin menjadi virus dalam hatimu
Tidak ingin pula membayangkan diriku ada dalam anganmu
Ya Rabb, betapa takutnya aku akan hal itu
Hingga kadang harus kuputar jalan dunia
Untuk menjauh darimu
Susah payah kugenggam erat semua
Biar tidak membuncah, tidak berserakan
Aku ingin menjaga hatiku
Sebagaimana terjaganya dirimu
Bukankah kita ingin mencapai ridha-Nya?
Aku ingin memegang izzahku
Tak ingin sedikitpun terbayangkan
Bahwa aku menjadi penggoda imanmu
Bisakah kau bayangkan,
Jika di rapor amalanku,
Ada kata 'wanita penggoda' yang dituliskan malaikat di sebelah kiriku?
Ya Ghaffar,,, betapa mengerikannya jika hal itu terjadi

Untuk semua kerapuhan yang ada
Aku hanyalah manusia biasa
Ada banyak celah lemah yang mungkin berongga
Saat ini,
Hatiku banyak disinggahi gamang dan gelisah
Pikiranku kadang bermain, melayang jauh ntah ke mana
Ya, aku sangat tau aku rapuh
Aku bukan malaikat
Bukan pula termasuk sufi
Sungguh,
Saat ini... berpikir jernih tertutupi banyak gundah
Hingga kadang aku menolak memikirkan ini semua
Kadang kuanggap saja engkau serpihan
Yang telah datang dalam kado nan indah
Namun bisa tiba-tiba pergi begitu saja
Ada banyak rasa bercampur
Hingga aku tak tau bagaimana harus memilah
Memusingkan... ~_~

Kutitipkan semua rasa ini pada Illahi
Aku yakin, apapun rasa yang Ia titipkan dalam hati rapuh ini
Adalah agar aku bisa mengambil hikmah di dalamnya
Menyadarkan bahwa aku hanyalah manusia biasa
Manusia biasa yang fitrahnya adalah dhaif
Aku hanya berusaha menutupinya
Berusaha melapiskan tegar dan kuat dalam tiap langkahku
Ya,
Do'a dan pengharapan kepada-Nya lah yang kujadikan pakaianku


Semoga Allah meridhai kita semua
*gambar diambil dari web

0 comments:

Popular Posts